Meminjam bait puisi seorang sasterawan negara, Allahyarham Usman Awang yang dipetik oleh seorang sahabat Roslan SMS
Di belakang duri di depan api
kita tidak bisa undur lagi
duri dan api, tajam panasnya kita hadapi.
Semalam dan hari ini kita diukir sejarah
dimana air mata tidak akan menitik tumpah
sebab kebulatan ikrar tidak akan berubah
apa saja kita tidak akan menyerah.
No comments:
Post a Comment